Pekan olahraga provinsi (porprov) Jawa Timur tidak melulu bicara soal olahraga. Namun, juga ada aspek lainnya. Saat ajang Porprov Jatim VII/2021 Juni–Juli lalu, keempat tuan rumah, yakni Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Bondowoso, ikut mempromosikan kegiatan wisata di wilayah masing-masing.
Maklum, bagi tuan rumah, porprov bisa jadi kesempatan untuk menggerakkan ekonomi lokal. Bayangkan, saat Porprov Jatim VII/2021 lalu saja, ada sekitar 14 ribu lebih peserta yang ikut serta.
Jumlah tersebut terdiri atas 10.151 atlet dan 4.335 ofisial. Artinya, ada belasan ribu orang yang berpotensi ikut dalam pergerakan ekonomi lokal. Entah itu menikmati sajian wisata alam ataupun kuliner.
Lalu, bagaimana dengan Porprov Jatim VIII/2023 mendatang? Menurut Ketua KONI Sidoarjo Franki Effendi, Kabupaten Sidoarjo sadar akan potensi tersebut.
Sidoarjo juga ingin ikut mengembangkan aspek sport tourism di Porprov Jatim VIII/2023.
Untuk itu, Sidoarjo punya satu usulan. Yakni, memperpanjang waktu pelaksanaan porprov.
Hal itu dilakukan supaya para atlet, ofisial, atau wisatawan yang datang bisa lebih lama menikmati wisata yang ada. Bukan hanya di Kabupaten Sidoarjo, melainkan juga di tiga tuan rumah lain, yakni Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang.
’’Sidoarjo malah berpikir jangan satu minggu, harapannya dua minggu. Itu sangat relevan,’’ kata Franki.
’’Pertandingan untuk atlet juga jangan sampai malam, cukup sampai sore. Sehingga atlet bisa istirahat saat malam, atau barangkali staf bisa menikmati kuliner yang ada di Sidoarjo, Jombang, atau Kabupaten dan Kota Mojokerto,’’ tambah Franki.
Namun, untuk mewujudkan tujuan ekonomi, diperlukan koordinasi dengan banyak pihak. Salah satunya, antara pemerintah kabupaten dan pelaku UMKM.
’’Kabupaten juga sudah memperbaiki venue atau sarana-prasarana. Nanti barangkali ada timbal balik pendapatan, penginapan, dll,’’ kata Franki.
Semangat untuk memajukan aspek sport tourism itu juga disepakati Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil. Dia berharap aspek tersebut bisa tergarap lebih baik daripada porprov yang lalu.
’’Konsep kami memang menggabungkan sport dengan tourism. Karena biasanya kalau pengembangan ekonomi dijadikan satu dengan kegiatan olahraga jadi besar dan semarak ketimbang mengadakan pameran sendiri,’’ kata Nabil.
Sumber : Jawa Pos