Persiapan Sidoarjo ke Porprov 2023, Lintasan Atletik Butuh Perbaikan

oleh -136 Dilihat
Lintasan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo harus diperbaiki agar layak digunakan. (Angger Bondan/Jawa Pos)

Kabupaten Sidoarjo telah ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII/2023.

Selain Sidoarjo, tiga daerah lain –yakni Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang– hanya memiliki waktu satu tahun berbenah.

Biasanya, Porprov Jatim diselenggarakan dua tahun sekali. Tapi, karena pandemi Covid-19, perhelatan Porprov VII/2021 pun mengalami pengunduran jadwal.

Porprov VII/2021 baru rampung Juli lalu di Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang. Sementara itu, Porprov VIII/2023 diharapkan tetap diselenggarakan sesuai jadwal.

Meski mepet secara persiapan, Sidoarjo tampaknya tidak terlampau khawatir. Maklum, Kota Delta sudah punya beberapa venue berstandar nasional. Sebut saja Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang di dalamnya juga terdapat lintasan atletik.

Lalu, kolam renang, lapangan tenis, lapangan voli pantai atau voli indoor yang terletak di kompleks GOR Sidoarjo. Semua venue tersebut sebelumnya pernah dipakai hajatan besar PON XV/2000.

Tahun depan Sidoarjo mengusulkan untuk menjadi tuan rumah 32 cabang olahraga (cabor).

”Itu sekitar 60 persen dari semua cabor yang dimainkan di porprov. Kemarin (Porprov VII 2022, Red) di Jember kan 52 yang dimainkan. Kalau untuk pertandingan porprov, kami rasa sebagian besar venue sudah memenuhi syarat,’’ kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sidoarjo Djoko Supriyadi kepada Jawa Pos kemarin (1/9).

Hanya, Djoko mengakui masih ada beberapa venue yang butuh pembenahan cukup besar. Lintasan atletik misalnya. Saat ini kondisinya tidak layak karena permukaan lintasan bergelombang.

”Lintasannya sudah seperti itu, sudah rusak, dan memang saatnya diperbaiki. Karena sudah 23 tahun juga (sejak PON XV 2000, Red),’’ kata Djoko. ”Sudah lama sekali (tidak ada renovasi, Red),” tambah Djoko.

Selain itu, ada juga arena panjat tebing. Renovasi dibutuhkan untuk mengakomodasi sejumlah nomor baru.

”Dulu memang memenuhi syarat, tapi sekarang ada nomor tambahan speed. Nah, kami tidak punya tower speed. Itu akan kami pikirkan. Kami akan bangun,” sebut Djoko.

”Tapi, kalau lain-lain sudah standar. Renang, sepak bola, voli, tenis, voli pantai, semua olahraga bela diri, tempat kami sudah memenuhi syarat,’’ ujar Djoko.

Kesiapan Sidoarjo menjadi tuan rumah juga diakui oleh Ketua KONI Jawa Timur Muhammad Nabil. Kalaupun harus ada renovasi, lintasan atletik jadi perhatian utama. ”Kalau venue yang lain, sudah ada semua. Ketika mereka presentasi sudah bisa menunjukkan, representatif semua, visible semua,’’ kata Nabil.

Meski begitu, KONI Jatim belum tentu menyetujui seluruh usulan 32 venue yang diajukan oleh Sidoarjo. Nanti ada tim dari KONI yang turun ke lapangan untuk melihat kesiapan venue di empat kota penyelenggara.

’’Saya berharap minggu depan teman-teman KONI Jatim sudah turun. Kemarin sudah rapat, mulai pembagian tugas, tinggal pelaksanaan di lapangan,’’ jelas Nabil.

”Tapi, sebelumnya kami akan undang dulu masing-masing tuan rumah, melihat kesiapan mereka, dalam hal ini terkait pengalokasian anggaran. Kami sudah bersurat kepada bupati atau wali kota untuk mencantumkan anggaran porprov tahun 2023 dalam penyusunan RAB (rancangan anggaran biaya),’’ papar Nabil.

Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Sidoarjo Franki Effendi menilai seluruh venue memang perlu perbaikan. Tapi, senada dengan Djoko, Franki juga menyebut ada sejumlah venue yang perlu perhatian lebih.

’’Atletik yang paling menonjol (butuh perbaikan),’’ kata Franki. ”Termasuk juga beberapa venue untuk cabor kebanggaan Sidoarjo seperti voli, baik pantai maupun indoor,” terang Franki.

Nah, supaya segala persiapan berjalan maksimal, Sidoarjo dan tiga tuan rumah lain rencananya mengusulkan sedikit perubahan jadwal porprov. Dari yang biasanya digelar Juni atau Juli menjadi September atau Oktober. Hal itu dirasa cukup realistis. Sebab, waktu persiapan Porprov VIII lebih pendek daripada Porprov VII sebelumnya.

”Tapi kalau November, takut masuk dalam ranah nasional, yaitu kampanye presiden. Itu (pemilihan presiden, Red) kan Februari 2024. Kalau ditarik mundur tiga bulan sebelumnya, pasti lagi giat-giatnya,” kata Franki.

Jika kesiapan venue masih butuh perbaikan, lalu bagaimana kesiapan atlet? Soal ini, Franki merasa tidak ada masalah. Apalagi, selama dua porprov terakhir Sidoarjo selalu mengalami peningkatan raihan medali.

Sumber : Jawa Pos