Masa Kolonial Hindia Belanda
- Cikal bakal KONI adalah Ikatan Sport Indonesia (ISI) yang dibentuk pada tanggal 8 Oktober 1938, diketuai oleh Sutardjo Kartohadikusumo. ISI dibentuk oleh beberapa organisasi olahraga antara lain; Perserikatan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Pelti (Perserikatan Lawn Tenis Indonesia) dan Perserikatan Bola Keranjang Seluruh Indonesia (PBKSI).
- ISI membuat Pekan Olahraga ISI pada tanggal 15 – 22 Oktober 1938. Kegiatan tersebut adalah instrumen persatuan bangsa, melalui olahraga sekaligus untuk menunjukkan jati diri bangsa.
- Kota Surakarta, Jawa Tengah menjadi tuan rumah karena memiliki fasilitas olahraga yang baik.
- Tanggal 15 Oktober 1938 menjadi momen perjuangan bangsa Indonesia melalui olahraga dan sebagai hari berdirinya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Tujuan ISI
-
Sarana perjuangan bangsa Indonesia agar dihargai pemerintah Kolonial Belanda,
-
Memperbaiki dan memperkuat organisasi olahraga yang telah ada sebelumnya,
-
Sebagai alat pendidikan nasional yang dapat menyehatkan jiwa Bangsa Indonesia.
Masa Kolonial Jepang
- Item Tidak BerurutanOlahraga sebagai pendukung Jepang di Perang Asia Timur Raya. Jepang mendorong kegiatan jasmani seperti baris-berbaris, senam, beladiri. Tokoh Pergerakan Nasional, Otto Iskandar Dinata membuat Gerakan Latihan Olahraga Rakyat (Gelora), kemudian Jepang menggabungkan Gelora ke Pusat Tenaga Rakyat (Putera).
Masa Kemerdekaan Indonesia
-
1946, PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) dibentuk sebagai organisasi tunggal yang mengurus dan mengatur olahraga diketuai Mr. Widodo Sastrodiningrat.
-
Pengurus PORI membentuk Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) dengan tugas utama terkait hubungan luar negeri untuk mengikuti Olimpiade XIV 1948 di London.
-
1950, PORI menjadi POI (Persatuan Olahraga Indonesia) dan KORI menjadi KOI (Komite Olimpiade Indonesia).
-
1951, POI dan KOI melebur, dengan ketua Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
-
1964, pemerintah membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI). Semua organisasi olahraga masuk ke dalam DORI seperti KOI, Kogor (Komando Gerakan Olahraga), dan Induk Organisasi Olahraga.
-
1965, mengusulkan DORI diganti menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
-
1966, Presiden Soekarno mengeluarkan SK Presiden No.143A dan No.156A Tahun 1966 penetapan KONI. Pemangku pimpinan induk cabang olahhraga kurang setuju dengan ide Bung Karno dan KONI jalan di tempat.
-
1967, Presiden Soeharto mengeluarkan SK Presiden No.57 Tahun 1967 menetapkan KONI dengan ide-ide baru seperti berbentuk Non-Govermental, independen, mitra pemerintah dalam bidang olahraga, olahraga yang demokratif & tidak didominasi satu golongan.
-
1978, KONI dan KOI menjadi satu di bawah kepemimpinan Hamengku Buwono IX
-
2005, Undang-undang nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) memecah KONI menjadi Komite Olahraga Nasional (KON) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).